KODE IKLAN DFP 1 Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku | lagu daerah di indonesia

Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Indonesia.

Alat musik yang populer ialah Tifa (sejenis gendang) dan Totobuang. Masing-masing alat musik dari Tifa Totobuang mempunyai fungsi yang bereda-beda dan saling mendukung satu sama lain sampai melahirkan warna musik yang sangat khas. Namun musik ini didominasi oleh alat musik Tifa. Terdiri dari Tifa yaitu, Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas, ditambah sebuah Gong berukuran besar dan Toto Buang yang merupakan serangkaian gong-gong kecil yang di taruh pada sebuah meja dengan beberapa lubang sebagai penyanggah. Adapula alat musik tiup yaitu Kulit Bia (Kulit Kerang).

Dalam kebudayaan Maluku, terdapat pula alat musik petik yaitu Ukulele dan Hawaiian mirip halnya terdapat dalam kebudayaan Hawaii di Amerika Serikat. Hal ini sanggup dilihat ketika musik-musik Maluku dari dulu sampai kini masih mempunyai ciri khas di mana terdapat penggunaan alat musik Hawaiian baik pada lagu-lagu pop maupun dalam mengiringi tarian tradisional mirip Katreji.

Musik lainnya ialah Sawat. Sawat ialah perpaduan dari budaya Maluku dan budaya Timur Tengah. Pada beberapa era silam, bangsa Arab tiba untuk mengembangkan agama Islam di Maluku, lalu terjadilah adonan budaya termasuk dalam hal musik. Terbukti pada beberapa alat musik Sawat, mirip rebana dan seruling yang mencirikan alat musik gurun pasir.

Di luar daripada beragamnya alat musik, orang Maluku populer handal dalam bernyanyi. Sejak dahulu pun mereka sudah sering bernyanyi dalam mengiringi tari-tarian tradisional. Tak ayal bila kini terdapat banyak penyanyi populer yang lahir dari kepulauan ini. Sebut saja para legenda mirip Broery Pesulima, Harvey Malaihollo, Masnait Group, dan Yopie Latul. Belum lagi para penyanyi kaliber dunia lainnya mirip Daniel Sahuleka, Ruth Sahanaya, Monica Akihary, Eric Papilaya, Danjil Tuhumena, Romagna Sasabone, Harvey Malaihollo, Glen Fredly, Ello Tahitu, Webster Manuhutu, (Duo) Moluccas, Figgy Papilaya, dan lain-lain.

Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku meliputi: Arababu, Gong Sedang, Gong Totoboang, Hawaian, Idiokordo, Jukulele, Korno, Rebana, Rumba, Suling Melintang (Floit), Suling Paruh, Tahuri, Tifa.


 Arababu

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Arababu
Arababu ialah alat musik gesek jenis rebab yang terbuat dari bambu, wadah gemanya terbuat dari kayu, bambu atau tempurung.


Gong Sedang

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Gong Sedang
Gong Sedang ialah alat musik pukul yang terbuat dari kuningan. Bagian depannya dihias dengan motif 2 ekor naga yang mengandung arti kekuatan dan efek motif dari negeri Cina. Dahulu, gong berfungsi sebagai alat tukar barang cengkeh dan pala, sebagai cenderamata yang diberikan oleh pedagang Jawa kepada raja-raja di Maluku, alat komunikasi, mahar dan harta kekayaan. Gong dimainkan sebagai pengiring tari-tarian (seperti tari Cakalele). Setiap tabuhan bunyi gong mempunyai makna tersendiri. Dengan demikian, para leluhur orang Maluku secara pintar tidak menutup diri terhadap efek budaya dari luar.


Gong Totoboang

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Gong Totoboang
Sama mirip Gong sedang, gong Totoboang terbuat dari kuningan. Totoboang berasal dari kata tetabuhan yang dalam terminologi bahasa Jawa berarti bermain gamelan. Genre musik ini terdiri dari gong atau dalam bahasa Melayu Ambon disebut "totobuang" yang ditata secara diatonik (diatonic scale), berjumlah 12 - 14 buah.


Hawaian

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Hawaian
Sepintas alat musik ini mirip Gitar listrik, namun ada yang berbeda dengan alat musik petik dari Maluku ini. Hawaian terbuat dari kayu dan logam. Hawaian termasuk alat musik non tradisional yang terbuat dari kayu dan mempergunakan pemikiran listrik sehingga fungsinya sama dengan gitar listrik. Alat musik ini mempunyai 8 dawai kawat dan menyetelnya mempergunakan nada tinggi 3,1,6,5 (mi, do, la, so) dan nada rendah 3,1,5,1 (mi, do, sol, do. hawaian dimainkan dengan cara dipetik dengan alat pemetik berbentuk kuku jari yang terbuat dari kulit kerang/plastik.

Cara membunyikan dawainya harus ditekan memakai alat khusus yang terbuat dari plat besi dan beling sebesar ibu jari. Gema suaranya khas, panjang, meliuk-liuk dan dipakai untuk musik Hawaian, irama lautan teduh dan irama musik lainnya. Walaupun musik ini diadopsi dari bangsa Eropa semenjak era ke 16 M, namun sudah menjadi potongan dari kebudayaan Maluku. Perangkat musik hawaian terdiri dari hawaian, gitar, jukulele, rumba dan tifa. pada perkembangannya sat ini, musik hawaian dikreasikan dengan pemanis alat musik gres yaitu gitar bass listrik.


Idiokordo

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Idiokordo
Idiokordo ialah alat musik petik yang sering disebut juga dengan nama Tatabuhan. Bentuknya mirip siter yang mempunyai senar. Dimainkan dengan cara dipetik senarnya. Bagian utamanya terbuat dari kayu yang diukir dan dibuat sedemikian rupa.


Jukulele

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Jukulele
Jukulele ialah alat musik yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Jukulele atau juk termasuk alat musik petik jenis lut, berdawai 4 dan di stem dengan nada 5,1,3,6 (sol, do, mi, la). Jukulele merupakan salah satu alat musik non tradisional Maluku. Walupun musik ini diimpor dari bangsa Portugis semenjak era ke 15 M, namun sudah menjadi potongan alat musik tradisional Maluku.

Jukulele berfungsi sebagai pengiring musik Hawaian, keroncong dan lain-lain. Modifikasi jukulele kayu ke tempurung kelapa merupakan hasil masyarakat setempat.


Korno

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Korno
Korno ialah alat musik yang dibuat dari rumah siput yang dinamakan fuk-fuk. Alat musik ini dimainkan dengan cara di tiup.


Rumba

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Rumba
Rumba ialah alat musik yang terbuat dari kayu dan buah labu. Rumba ialah alat musik ritmis yang digolongkan dalam jenis perkusi. Rumba merupakan alat musik khas Cuba, kemungkinan dibawa ke Ambon oleh pedagang Spanyol atau Portugis. Rumba terbuat dari tempurung kelapa yang diisi dengan pasir garang atau kerikil kecil-kecil dan diberi pegangan dari kayu, lalu digoyang-goyang mengiringi irama lagu gembira. Rumba dimainkan secara berpasangan sebagai pengiring musik Hawaian.


Suling Melintang (Floit)

Suling Melintang ialah alat musik homogen suling yang terbuat dari bambu. Suling melinang sangat populer di kawasan Maluku dengan nama Floit. Alat musik ini dimainkan lebih dari 30 orang dalam bentuk akord bunyi 1,2,3,4. Cara mempergunakannya sama dengan di dunia barat, lantaran mempunyai bunyi sopran, alto, tenor dan bass. Suling ini merupakan alat musik impor yang menerima efek bangsa Portugis dan Belanda yang sangat digemari masyarakat tradisional.

Alat musik ini dibuat dari seruas bambu yang salah satu ujungnya diberi penyekat sesuai dengan diameter suling yang dilengkapi dengan 6 lubang nada dan satu lubang tiup. Permainan musik ini ditampilkan pada ketika penyambutan tamu, pengiring orkes, resepsi, dan pengiring lagu gerejawi. Selain itu, suling sanggup dipadukan dengan alat musik tradisional lain dan alat musik modern.


Suling Paruh

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Suling paruh
Suling Paruh ialah alat musik yang terbuat dari bambu. suling paruh terbuat dari seruas bambu dengan salah satu ujungnya disumbat kayu dengan irisan miring berbentuk paruh, yang sekaligus berfungsi sebagai celah udara untuk meniup. Terdapat 7 lubang nada pada sisi depan dan satu lubang di sisi belakang sebagai lubang jari. Suling Paruh berfungsi untuk mengiring musik Sawat.

Pola ritme suling sangat rumit, namun kerumitan itu tidak menghasilkan huruf bunyi dari musik lain. Melodi suling dalam musik Sawat yang mengandung banyak sekali ornamen mengindikasikan bahwa leluhur Maluku mempunyai cara berfikir dan teladan tingkah laris yang adaptif dan tebuka.


Tahuri

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Tahuri
Tahuri ialah terompet yang dikenal oleh masyarakat Maluku yang tinggal di pesisir pantai mempunyai peralatan musik yang unik; sebuah kerang yang kalau ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil ukuran kerangnya, semakin nyaring bunyinya dan semakin besar kerangnya bunyinya pun semakin rendah.

Pada awalnya alat musik tahuri berfungsi sebagai alat komunikasi antara raja dan masyarakat, antara Raja dengan staf-staf negeri. Kemudian dalam perkembangannya tahuri juga berfungsi:
  • Beberapa tata cara adab masih memakai Tahuri sebagai pemandu berlangsungnya program adab istiadat.
  • Salah satu benda arkeologi.
  • Salah satu alat musik tradisional masyarakat Maluku 4. Sebagai cendramata atau souvenir baik untuk lokal maupun non lokal.

Tifa

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas ialah provinsi yang ada di Alat Musik Tradisional Provinsi Maluku
Tifa
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia potongan Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya ibarat kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa mirip Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.

Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya dipakai kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan bunyi yang anggun dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua mempunyai tifa dengan ciri khas nya masing-masing.

Tifa biasanya dipakai untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian kawasan lainnya mirip tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.

Alat musik tifa dari Maluku mempunyai nama lain, mirip tahito atau tihal yang dipakai di wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau Aru, tifa mempunyai nama lain yaitu titir. Jenisnya ada yang berbentuk mirip drum dengan tongkat mirip yang dipakai di Masjid . Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda menurut kawasan asalnya.

Berbagai sumber
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2