Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim ialah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bab ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim ialah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya ialah Samarinda.
Kalimantan Timur sebelum mekar menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia sehabis Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.
Alat Musik Tradisional Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) antara lain: Gambus, Kadire, Ketipung, Lulung, Sampek, Sluding (Klentengan). Berikut ini klarifikasi lengkapnya.
Gambus
Gambus ialah alat musik petik homogen gitar berdawai 6 yang tidak jauh berbeda dengan mandolin. Gambus ini awalnya berasal dari Timur Tengah yang lalu dibawa oleh pedagang melayu hingga ke pesisir Kalimantan Timur.
Kadire
Keledik/Kedire merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap, terdapat di kawasan Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.
Keledi atau organ verbal dibentuk dari buah labu yang sudah renta (berumur 5-6 bulan) lalu dikeluarkan isinya, direndam selama satu bulan, dan selanjutnya dikeringkan. Buah labu dan batang-batang bambu disatukan dengan memakai perekat dari sarang kelulut (sejenis lebah hutan berukuran kecil). Alat musik ini menghasilkan nada pentatonik. keledi dimainkan untuk mengiringi nyanyian tradisional, tarian, teater tutur (berupa syair dalam nyanyian yang berisi nasihat dan petuah) serta dikala upacara budpekerti pada suku bangsa Dayak.
Sebenarnya untuk memainkan alat musik ini tidak hanya ditiup, namun sekaligus dihisap dan ditiup. Oleh masyarakat Rumpun Uut Danum alat ini juga disebut dengan nama Korondek.
Sumber suara kadire tidak diperoleh dengan meniup buah labu yang dikeringkan, melainkan tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire dimainkan dikala upacara budpekerti masyarakat Dayak kenyah.
Ketipung
Ketipung ialah salah satu alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini berasal dari Timur Tengah yang membawa imbas hingga ke Kalimantan Timur. Alat musik ketipung ini ialah homogen gendang kecil yang biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu bernuansa Timur Tengah.
Ketipung ialah salah alat musik tradisional Indonesia yang berbentuk ibarat Gendang tetapi mempunyai ukuran lebih kecil. Ketipung dibentuk dari kayu yang dibubut, lalu kemudian diberi lubang di tengahnya berukuran 20cm hingga 40 cm. Bunyi yang dihasilkan biasanya menghasilkan musik Keroncong, Dangdut, dan Melayu.
Lulung
Lulung ialah alat musik yang terbuat dari bambu. Alat musik ini berupa sitar tabung yang masuk dalam golongan idiokordofon. Lulung dilengkapi 6 dawai yang diambil dari tubuh bambu. Alat musik ini dimainkan para perempuan Dayak Kenyah dengan cara dipetik.
Sampek
Sampek atau Sampe merupakan alat musik tradisional Suku Dayak. Penyebutan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik ini berbeda-beda dalam tradisi masing-masing Sub suku dayak yang ada di Kalimantan Timur.
Sampek ialah alat musik tradisional Suku Dayak atau masyarakat Kayaan menyebutnya sape’ kayaan, alat musik ini terbuat dari banyak sekali jenis kayu ( kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin) yang dibentuk secara tradisional. Proses pembuatan sanggup memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan harapan pembuatnya, dan setiap goresan mempunyai arti.
Sluding (Klentengan)
Sluding atau Klentengan ialah alat musik tradisional yang terbuat dari kayu. Alat musik ini merupakan alat musik pukul jenis silofan yang seolah-olah dengan gambang. Alat musik ini terdiri dari 8 bilah kayu yang ditempatkan pada rak kayu. Pada sisi kanan dan kiri sluding dihias dengan motif kepala burung Enggang yang dianggap sebagai binatang sakral oleh suku bangsa Dayak Modang. Alat musik ini dimainkan dikala upacara adat.
KODE IKLAN 300x 250
Kalimantan Timur sebelum mekar menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia sehabis Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.
Alat Musik Tradisional Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) antara lain: Gambus, Kadire, Ketipung, Lulung, Sampek, Sluding (Klentengan). Berikut ini klarifikasi lengkapnya.
Gambus
Gambus |
Kadire
Kadire |
Keledi atau organ verbal dibentuk dari buah labu yang sudah renta (berumur 5-6 bulan) lalu dikeluarkan isinya, direndam selama satu bulan, dan selanjutnya dikeringkan. Buah labu dan batang-batang bambu disatukan dengan memakai perekat dari sarang kelulut (sejenis lebah hutan berukuran kecil). Alat musik ini menghasilkan nada pentatonik. keledi dimainkan untuk mengiringi nyanyian tradisional, tarian, teater tutur (berupa syair dalam nyanyian yang berisi nasihat dan petuah) serta dikala upacara budpekerti pada suku bangsa Dayak.
Sebenarnya untuk memainkan alat musik ini tidak hanya ditiup, namun sekaligus dihisap dan ditiup. Oleh masyarakat Rumpun Uut Danum alat ini juga disebut dengan nama Korondek.
Sumber suara kadire tidak diperoleh dengan meniup buah labu yang dikeringkan, melainkan tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire dimainkan dikala upacara budpekerti masyarakat Dayak kenyah.
Ketipung
Ketipung |
Ketipung ialah salah alat musik tradisional Indonesia yang berbentuk ibarat Gendang tetapi mempunyai ukuran lebih kecil. Ketipung dibentuk dari kayu yang dibubut, lalu kemudian diberi lubang di tengahnya berukuran 20cm hingga 40 cm. Bunyi yang dihasilkan biasanya menghasilkan musik Keroncong, Dangdut, dan Melayu.
Lulung
Lulung |
Sampek
Sampek |
Sampek ialah alat musik tradisional Suku Dayak atau masyarakat Kayaan menyebutnya sape’ kayaan, alat musik ini terbuat dari banyak sekali jenis kayu ( kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin) yang dibentuk secara tradisional. Proses pembuatan sanggup memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan harapan pembuatnya, dan setiap goresan mempunyai arti.
Sluding (Klentengan)
Sluding (Klentengan) |
Berbagai Sumber