KODE IKLAN DFP 1 Daftar Obyek Wisata Di Provinsi Riau | lagu daerah di indonesia

Daftar Obyek Wisata Di Provinsi Riau

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
 yaitu sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pecahan tengah pulau Sumatera Daftar Obyek Wisata di Provinsi Riau
Candi Muara Takus
Riau (Jawi :رياو) yaitu sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pecahan tengah pulau Sumatera. Provinsi ini terletak di pecahan tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang pesisir Selat Melaka. Hingga tahun 2004, provinsi ini juga mencakup Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara lain Pulau Batam dan Pulau Bintan) yang terletak di sebelah timur Sumatera dan sebelah selatan Singapura. Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004. Ibu kota dan kota terbesar Riau yaitu Pekanbaru. Kota besar lainnya antara lain Dumai, Selatpanjang, Bagansiapiapi, Bengkalis, Bangkinang, Tembilahan, dan Rengat. Provinsi Riau mempunyai majemuk tempat pariwisata di antaranya yaitu:


Wisata Alam

Pulau Jemur

Terletak lebih kurang 45 mil dari ibukota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi, dan 45 mil dari negara tetangga yakni Malaysia, sedangkan provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi yang terdekat dari Pulau Jemur. Pulau Jemur bersama-sama merupakan formasi pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, pulau Tekong Emas, pulau Tekong Simbang, pulau Labuhan Bilik serta pulau-pulau kecil lainnya. Pulau-pulau yang terdapat di pulau Jemur ini berbentuk bulat sehingga pecahan tengahnya merupakan maritim yang tenang. Pada demam isu angin barat maritim tiba, gelombang maritim di Selat Malaka sangat besar, dan biasanya nelayan-nelayan setempat berlindung di pecahan tengah pulau Jemur, sebab air maritim pada tempat tersebut tenang. Setelah gelombang maritim mengecil atau topan berkurang barulah para nelayan keluar untuk memulai acara menangkap ikan kembali. Pulau Jemur mempunyai pemandangan dan panorama alam yang indah, selain itu Pulau Jemur ini amat kaya dengan hasil lautnya, serta pulau ini dimanfaatkan oleh penyu untuk menyimpan telurnya di bawah lapisan pasir-pasir pantai. Selain itu pada pulau Jemur juga terdapat beberapa potensi wisata lain di antaranya yaitu Goa Jepang, Mercusuar, sisa-sisa pertahanan Jepang, kerikil Panglima Layar, taman maritim dan pantai berpasir kuning emas.


Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) mempunyai luas 144.223 Ha, dengan ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah (lowland tropical rain forest), tempat ini merupakan peralihan antara hutan rawa dan hutan pegunungan dengan ekosistem yang unik dan berbeda dibandingkan dengan tempat taman nasional lainnya yang ada di Indonesia. Bukit Tiga Puluh merupakan hamparan perbukitan yang terpisah dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan dan berbatasan dengan provinsi Jambi, daerah ini merupakan daerah tangkapan air (catchment area) sehingga membentuk sungai-sungai kecil dan merupakan hulu dari sungai-sungai besar di daerah sekitarnya. Beberapa jenis fauna yang sanggup dijumpai di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh antara lain : Harimau Sumatera, Beruang Madu, Tapir, Siamang, Kancil, Babi Hutan, Burung Rangkong, Kuaw, dan banyak sekali jenis satwa lainnya. Sedangkan jenis tanaman langka yang diduga endemik di tempat tersebut yaitu Cendawan Muka Rimau (Rafflesia haseltii). Selain merupakan habitat dari banyak sekali jenis tanaman dan fauna langka yang dilindungi, tempat TNBT juga merupakan tempat hidup dan bermukim beberapa komunitas masyarakat suku orisinil menyerupai Talang Mamak, Anak Rimba, dan Melayu Tua.


Pantai Rupat Utara Tanjung Medang

Berlokasi di Kecamatan Rupat Utara, Pulau Rupat. Kawasan Pantai Pasir Panjang terdiri atas Tanjung Medang, Teluk Rhu dan Tanjung Punak di Kecamatan Rupat dan berhadapan eksklusif dengan Kota Dumai, dengan gampang sanggup dicapai sebab dari Dumai tersedia transportasi maritim untuk penumpang umum. Pasir di pantai ini berwarna putih dan higienis yang memungkinkan pengunjung untuk mandi, berjemur, berolahraga air, rekreasi keluarga dan bersantai menikmati kejernihan air lautnya dengan ombak yang sedang.


Pantai Ketapang & Pantai Makruh Rupat Tengah

Berlokasi di Kecamatan Rupat Selatan, Kawasan Pantai berhadapan eksklusif dengan Selat Malaka, terdiri atas Pantai Ketapang, Pantai Lohong dan Pantai Makruh, tepatnya di Desa Sungai Cingam dan Desa Makruh. Panjang Garis Pantai +/- 4 KM dari Selat Morong hingga ke Pantai Makruh. Sarana transportasi Darat dan maritim dari Kota Dumai sanggup ditempuh 1 Jam.


Air Terjun Aek Martua

Terletak di kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu merupakan teladas bertingkat-tingkat, sehingga sering pula disebut teladas tangga seribu, sanggup ditempuh melalui jalan darat, kira-kira dua per tiga dari bawah terdapat kuburan pertapa Cipogas dengan teladas yang bertingkat-tingkat dan sungguh mengagumkan untuk dinikmati.


Objek Wisata Bono

Terletak di Desa Teluk Meranti, sepanjang Sungai Kampar dan Sungai Rokan. Bono yaitu fenomena alam yang tiba sebelum pasang. Air maritim mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan bunyi menyerupai bunyi guntur dan bunyi angin kencang. Pada demam isu pasang tinggi, gelombang sungai Kampar sanggup mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan tubuh sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam hari. Hal yang menarik turis ke objek wisata ini yaitu kegiatan berenang, memancing, naik sampan, dan kegiatan lainnya.


Wisata Bahari di Kabupaten Siak

Wisata Bahari di Kabupaten Siak yaitu Danau Pulau Besar yang terletak di Desa Zamrud, Kecamatan Siak Sri Indrapura. Danau ini mempunyai luas sekitar 28.000 Ha, dan Danau Naga di Sungai Apit. Danau Bawah dan Danau Pulau Besar terletak bersahabat lapangan minyak Zamrud, Kecamatan Siak. Memiliki panorama indah yang mengagumkan dan menarik. Di sekitar danau masih ditemukan hutan yang masih asli. Kondisi danau maupun hutan di sekitar danau berstatus Suaka Marga Satwa yang luasnya mencapai 2.500 hektare, dimana masih terdapat banyak sekali aneka jenis satwa dan tanaman langka. Sumber daya hayati yang terdapat di danau ini menyerupai pinang merah, ikan arwana dan ikan Balido yang termasuk dilindungi. Keanekaragaman jenis satwa liar di Suaka Marga Satwa danau Pulau Besar dan danau Bawah merupakan kekayaan tersendiri sebagai objek wisata tirta di Riau Daratan.


Wisata Religi, Budaya dan Sejarah

Upacara Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir

Upacara Bakar Tongkang yang merupakan upacara tradisional masyarakat Tionghoa berlokasi di Bagansiapiapi yaitu wisata budaya unggulan Provinsi Riau dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan telah menjadi wisata nasional bahkan populer hingga internasional.


Perayaan Imlek di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti

Acara Perayaan Imlek memang sudah menjadi pecahan dari tradisi di Kota Selatpanjang. Hampir setiap tahun perayaan Imlek di kota ini dirayakan sangat meriah bahkan juga termasuk Perayaan Imlek yang paling meriah di tempat Provinsi Riau. Apalagi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah mengakibatkan ivent perayaan Imlek sebagai salah satu aset wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau. Puluhan ribu orang baik dari dalam maupun luar Selatpanjang, bahkan wisatawan dari luar negeri menyerupai Singapura, Malaysia, Hongkong, China, Taiwan, akan membanjiri Kota Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan Imlek. Puncak program Perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang berlangsung pada hari ke-6 bulan pertama Tahun Baru Imlek yang biasanya disebut Cue Lak Bahasa Hokkien,tetapi kemeriahannya mulai terasa dihari H-7 yaitu seminggu sebelum jatuhnya perayaan Imlek.


Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang

Kelenteng Hoo Ann Kiong (lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti/Tua Pek Kong Bio (Bahasa Hokkien) yaitu kelenteng tertua yang ada di Selatpanjang, dan juga merupakan Kelenteng Tertua di Provinsi Riau. Kelenteng ini didirikan pada masa kolonial Belanda dan hingga hari ini belum diketahui dengan niscaya kapan berdirinya. Sejarawan memprediksi kelenteng ini berumur lebih dari 150 tahun, sehabis dilihat dari relief arsitektur bangunannya. Kelenteng ini sangat dikenal luas oleh masyarakat Selatpanjang maupun masyarakat luar negeri terutama bagi wisatawan Singapura dan Malaysia sebagai tempat ibadah umat Buddha, maupun Konghucu.


Mesjid Raya Pekanbaru

Mesjid Raya dan Makan Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan mempunyai arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada era 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid kita sanggup mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit yaitu Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan ia mangkat tahun 1780.


Istana Siak Sri Indrapura

Kerajaan Siak yaitu sebuah kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Riau. Mencapai masa kejayaannya pada era ke-16 hingga era ke-20. Dalam silsilah, sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725 dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Kini sebagai bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam tersebut, sanggup kita lihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Assirayatul Hasyimah, lengkap dengan peralatan kerajaan. Sekarang Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain : dingklik singgasana kerajaan yang berbalut emas, duplikat mahkota Kerajaan, brankas Kerajaan, payung Kerajaan, tombak Kerajaan, komet sebagai barang langka dan berdasarkan kisah hanya ada dua di dunia, serta barang-barang lain-lainnya. Di samping istana kerajaan terdapat pula istana peraduan.


Candi Muara Takus

Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Jaraknya kurang lebih 135 km dari Kota Pekanbaru. Jarak antara kompleks candi ini dengan sentra desa Muara Takus sekitar 2,5 km dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini hingga ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, serta Palangka. Bahan bangunan candi terdiri dari kerikil pasir, kerikil sungai, dan kerikil bata. Menurut sumber tempatan, kerikil bata untuk bangunan ini dibentuk di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Bekas galian tanah untuk kerikil bata itu hingga ketika ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa kerikil bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum niscaya kebenarannya memperlihatkan citra bahwa pembangunan candi ini dilakukan secara bergotong royong oleh orang ramai. Selain Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Di luar kompleks ini terdapat pula bangunan-bangunan yang terbuat dari kerikil bata, yang belum sanggup dipastikan jenis bangunannya. Kompleks candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat Budhistis ini merupakan bukti pernahnya agama Budha berkembang di tempat ini beberapa era yang silam. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum sanggup memilih secara niscaya kapan candi ini didirikan. Ada yang menyampaikan era kesebelas, ada yang menyampaikan era keempat, era ketujuh, era kesembilan dan sebagainya.


Benteng Tujuh Lapis

Benteng Tujuh Lapis terletak di daerah Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu. Benteng tanah ini dibentuk oleh masyarakat Dalu-dalu pada masa Perang Paderi atas petuah Tuanku Tambusai. Bekas benteng tersebut ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Disekitar daerah Dalu-dalu ini juga terdapat beberapa benteng yang disebut Kubu Gedung, Kubu Baling-baling dan Kubu Talikemain. Benteng yang pada awalnya diberi nama Kubu Aur Duri ini juga sempat di gunakan oleh Sultan Zainal Abidin untuk melawan penjajah Belanda.


Daftar Obyek Wisata lainnya
  • Alam Mayang
  • Mal SKA
  • Masjid Raya Senapelan
  • Danau Limbungan
  • Bandar Serai
  • Kubang Zoo
  • Pasar Bawah
  • Stanum
  • Pustaka Soeman HS
  • Masjid Jami' Air Tiris
  • Pacu Jalur
  • Air Terjun Guruh Gemurai
  • Air Terjun Batangkuban
  • Candi Muara Takus
  • Istana Siak
  • Taman Nasional Tesso Nilo
  • Taman Nasional Bukit Tigapuluh
  • Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu
  • Istana Kesultanan Pelalawan
  • Kepulauan Arwah
  • Pulau Jemur
  • Tugu Khatulistiwa Pangkalan Kuras
  • Istana Kesultanan Indragiri
  • Sumber Air Pawan
  • Benteng Tujuh Lapis
  • Danau Raja
  • Bakar Tongkang
  • Danau Napangga
  • Pantai Teluk Makmur
  • Bono Sungai Kampar
  • Panorama Bukit Cokiak
  • Air Terjun Aek Martua
  • Benteng Tujuh Lapis
  • Pantai Selatbaru Bengkalis
  • Pantai Rupat Utara
  • Masjid Agung An-Nur Pekanbaru

Sumber
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2