Lambang Propinsi Sulawesi Selatan terdiri dari unsur bintang, padi dan kapas, banteng sombu opu, badik, gunung dan petak sawah, dan bahtera pinisi. Lambang tempat tersebut terdiri atas tujuh bab dengan masing-masing makna sebagai berikut:
KODE IKLAN 300x 250
- Bintang bersudut dan bersinar lima sebagai Nur Cahaya mewujudkan Lambang Ketuhanan Yang Maha Esa
- Buah padi dan buah kapas melingkar. Buah padi berjumlah 17, buah kapas berjumlah 8, daun kelopak kapas bergerigi 4 dan buah bergerigi 5, melukiskan hari Proklamasi 17-8-1945 dan dasar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Sebilah badik terhunus berpamor satu yang berlekuk lima mewujudkan lambang kepahlawanan serta kesiap-siagaan dalam membela kehormatan bangsa dan Tanah air yang menurut Pancasila : lima lekuk pamor diadaptasi bilangan-bilangan kramat pada Pancasila.
- Gunung, Desa dan petak-petak sawah sebagai pangkal kesuburan menuju masyarakat adil dan makmur.
- Sebuah semboyang yang dituliskan dalam abjad lontara yang berbunyi To’do’ puli yang bermakna Teguh dalam Keyakinan.
- Selembar pita yang bertuliskan “SULAWESI SELATAN” , abjad Lontara dan Pita yang bercorak sarung sutra menggambarkan Kebudayaan yang khas dan tinggi nilainya semenjak dahulu kala.
- Benteng “Somba Opu” dilihat dari atas mewujudkan lambang kepahlawanan rakyat Indonesia Sulawesi Selatan dalam menentang Imperialisme, Kolonialisme, Neokolonialisme dan Feodalisme antara lain :
- Perahu Pinisi berlayar diatas tiga gelombang menggambarkan jiwa pelaut yang ulet, penuh melintasi dan mampu melakukan tujuan Perjuangan 17 Agustus 1945. Haluan Perahu mengarah kebarat, diadaptasi dengan letak geografis dari Ibukota Negara Republik Indonesia.
- Pacul menggambarkan msyarakat Agraris sebagai basis dan gerigi mesin menggambarkan industri sebagai tulang punggung.
- Buah kelapa menggambarkan kekayan hasil bumi Sulawesi Selatan.
Sumber: bappeda.sulselprov.go.id